Ini adalah keputusan Revolusiner saya yang ke dua dalam hidup saya (kerja di Hutan), keputusan yang sulit untuk menerima penawaran kerja ini. Bayangkan 15 tahun kerja dikota sejuk Paris Van Java (Bandung/Comfort zone), kemudian 7 tahun di Jakarta (ini Revolusi hidup saya yang ke 2) hidup nyaman di kota besar. Keputusan Revolusioner pertama adalah memutuskan pindah dari kota sejuk Bandung ke Jakarta. Saya teringat goyonan Bos saya di Jakarta dia bilang “bener kamu mau pindah ke Jakarta, temen saya kalau saya ajak meeting di Jakarta, pertanyaan pertama yang dia tanya adalah Jam berapa jadwal kereta api balik ke Bandung” (he..hee…heee dia kepingin cepet-cepet balik ke Bandung padahal baru nyampek Jakarta …..
Saya bekerja di perusahaan tambang Nickel, tau sedirilah nggak ada tambang di kota, yang ada di pedalaman lah. Letak tambangnya di Halmahera Tengah 20 menit penerbangan pakai twin otter dari Bandara Sultan Babullah, Ternate, sekita 5 jam overland (lewat darat). Waktu ngalami overland karena Helicpternya lagi di maintenance, baru ngerasa tempat kerjnya jauh masuk ke hutan belantara, seperti masuk ke lorong “tikus”….wah ngrasa nego gajinya kurang gede…karena resiko (nyawa) nya gede, jauh dari keluarga…
Sebelum memutuskan kerja disini yang terbayang adalah kerusuhan Ambon, maklum waktu itu saya belum tau dmana itu Halmahera/Ternate (pikiran saya deket Ambon nih), dan terbayang penduduknya sangar-sangar, dengan postur besar dan hitam. Jujur saja keputusan ini diambil karena penawaran Salary nya yang bisa untuk hidup cukup lumayan di Jakarta. Walaupun kenyataanya setelah kerja di sini masih saja kurang (tidak merasa cukup). Benar kata orang bijak bahwa menggapai keinginan tak ubahnya mengejar bayangan kita sendiri yang tidak akan pernah tergapai. Selalu saja terus mersa kurang…kurang…dan kurang, itulah realita kehidupan hee…heee, katanya kalau nggak gitu nggak maju :). Ya sudah dijalani saja, kerja disini 5 minggu (Sabtu, Munggu tetap masuk), 2 minggu cuti/off…kebayang kan betenya…
Awal perjalanan kerja disini, dari Jakarta naik Garuda (via Makassar) 4,5 jam penerbangan tujuan Ternate, dari Ternate pakai Copper (helicopter) ke Site, 20 menit penerbangan (penerbangan berikutnya pakai Twin Otter karena karyawan Fifo/first in first out makin banyak). Dalam penerbangan ke Site melintasi Pegunungna dengan hutan yang lebat, wah kebayang deh tempat kerjanya kayak apa (udah feeling lonely banget). Sampai di Site baru keliatan sarana dan prasarananya, jalan masih makadam (jalan tanah yang dilapisi tanah gamping/limestone) tempat kantornya dari kayu (kayak gudang semen toko bangunan di Jawa), messnya juga bangunan terbuat dari kayu (kayak pengungsi), tapi semua ada AC nya…he..hee..heee..:). Perkampungan penduduk terdekat sekitar 7 km. Sekarang sudah cukup lumayan, tidurnya di Bungalow, kantornya udah bangunan permanen.
Amazingly, I’m persist working here almost 2,5 yeras :)….
Welcome to new world….in middle of no where….no way to return….. :).
indrihapsari said:
Makasih atas sharingnya Pak, sangat menarik ^_^
wmardowo said:
Sama2 In…:)
duniaely said:
wah .. jadi ingin naik helikopter juga nih terbang di atas sana, saya suka banget ketinggian 🙂
wmardowo said:
sekarang pakai twin otter mbak 16 pax, heli nya utk drop accomodasi di fly camp. suka traveling ya, tks sdh mampir
duniaely said:
saya belum pernah naik heli sih mas, kalau pesawat terbang layang ada tuh di dekat desa, kadang dibuka utk umum jd pernah naik terbang di atas desaku 🙂
iya mas, suka bgt travelling, sama sama, makasih jg kunjungannya ya di duniaely 🙂
potretbikers said:
Wach, ini niii….kerja’an yang muantabbbb. #jadi pengen 😆
wmardowo said:
Biasa aja mas, kasian keluarga…..:)
potretbikers said:
Ini juga cara mengasihi keluarga,mas…heheh#IMHO
*Keluarga kalau ditungguin saja, tapi kekurangan materi..juga kasihan#CMIIW
wmardowo said:
ya bener, ada plus & minusnya sih……
chris13jkt said:
Dulu pas baru lulus, kepikir pengen kerja model begini nih Pak. Kayaknya seru gitu 🙂